Di era digital seperti sekarang, istilah UI dan UX semakin sering terdengar, terutama dalam dunia desain dan teknologi. Banyak perusahaan mencari desainer UI/UX yang andal untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi atau website mereka.
Tapi, apa sebenarnya UI dan UX itu? Apa perbedaannya? Dan bagaimana cara menjadi desainer UI/UX bagi pemula? Yuk, kita bahas satu per satu!
Apa Itu UI dan UX?
1. UX (User Experience)
UX adalah singkatan dari User Experience, atau pengalaman pengguna. Fokus utama UX adalah bagaimana pengguna merasakan saat menggunakan produk digital, seperti aplikasi, website, atau sistem.
Contoh pertanyaan yang dijawab oleh UX:
-
Apakah pengguna mudah menemukan fitur yang mereka butuhkan?
-
Apakah proses checkout di website e-commerce terasa cepat dan sederhana?
-
Apakah alur dari login sampai transaksi terasa nyaman?
Tujuan UX: membuat pengguna puas, mudah, dan senang saat menggunakan produk digital.
2. UI (User Interface)
UI adalah singkatan dari User Interface, yaitu tampilan antarmuka visual yang dilihat dan digunakan oleh pengguna. UI mencakup elemen visual seperti tombol, warna, layout, animasi, dan tipografi.
Contoh pertanyaan yang dijawab oleh UI:
-
Apakah tombol cukup besar dan mudah diklik?
-
Apakah warna dan tipografi konsisten di semua halaman?
-
Apakah tampilannya estetik dan mencerminkan brand?
Tujuan UI: membuat tampilan antarmuka yang menarik, mudah digunakan, dan intuitif.
Panduan Menjadi Desainer UI/UX untuk Pemula
1. Pahami Dasar-Dasar UI/UX
Mulailah dengan belajar konsep-konsep dasar seperti:
-
Prinsip desain UI (white space, hierarchy, alignment, contrast)
-
Prinsip UX (user flow, usability, persona, wireframe)
-
Alur desain produk digital
2. Pelajari Tools Desain Populer
Beberapa tools yang sering digunakan oleh desainer UI/UX:
-
Figma (gratis dan sangat populer untuk desain dan kolaborasi)
-
Adobe XD
-
Sketch (untuk pengguna Mac)
-
Whimsical atau Miro (untuk membuat user flow dan wireframe)
Mulailah dengan Figma karena user-friendly dan banyak tutorial gratisnya.
3. Latihan dengan Project Sederhana
Jangan hanya belajar teori. Coba latihan dengan membuat:
-
Redesign tampilan aplikasi favoritmu
-
Desain landing page sederhana
-
Wireframe untuk aplikasi mobile fiktif
Bisa mulai dari inspirasi di dribbble.com atau behance.net.
4. Pahami Proses Desain End-to-End
Desain UI/UX bukan hanya bikin mockup, tapi juga melibatkan:
-
Riset pengguna
-
Membuat user persona
-
Sketch dan wireframe
-
Prototyping
-
Testing (mengamati bagaimana user berinteraksi dengan desainmu)
5. Bangun Portofolio
Setelah punya beberapa project, kumpulkan dalam portofolio online:
-
Bisa gunakan Notion, Behance, atau buat website sendiri di Webflow atau WordPress
-
Jelaskan proses desain, bukan hanya hasil akhir
Portofolio adalah modal utama untuk melamar kerja atau freelance di bidang UI/UX.
6. Ikut Komunitas dan Terima Masukan
Gabung komunitas seperti:
-
Facebook Group UI/UX Indonesia
-
Komunitas Figma Indonesia
-
LinkedIn grup desain
Kamu bisa share karya dan menerima feedback untuk terus berkembang.
7. Mulai Freelance atau Magang
Cobalah kerja nyata:
-
Daftar freelance di Fiverr, Upwork, Sribulancer, atau Projects.co.id
-
Kirim portofolio ke startup yang membuka magang UI/UX
Pengalaman langsung akan sangat membantumu naik level.
Penutup
UI dan UX adalah dua bidang yang saling melengkapi dalam dunia digital. Kalau kamu suka seni visual dan juga berpikir logis serta peduli dengan kenyamanan pengguna, maka UI/UX bisa jadi jalur karier yang cocok banget.
Tak perlu background IT atau desain grafis untuk memulai. Cukup tekad, konsistensi, dan banyak latihan.
Selamat mencoba jadi desainer UI/UX pemula — dan ingat, desain bukan tentang membuat yang indah, tapi membuat yang berfungsi dengan indah!